Langsung ke konten utama

Apakah kamu takut gagal? Lalu, bagaimana kegagalan versi kamu?

Hallo, Apa kabar?

Udah lama nih  aku enggak coret-coret di blog ini. Apakah blog ini sudah berdebu? Atau bahkan berkarat? Haduhh, semoga tidak ya. Hehehe

Beberapa hari yang lalu, aku disibukkan oleh ‘sesuatu’ yang tidak bisa aku tuliskan disni. Beberapa hari berkencimpung dengan ‘sesuatu’ yang aku harap bisa terwujud dan mungkin bermanfaat untuk orang lain, tetapi hasil yang aku dapatkan tidak sesuai dengan ekspetasiku. Dalam artian aku GAGAL.

Bagiku kegagalan adalah suntikan energy untuk bangkit sepuluh kali lipat kedepanya. Kembali menantang kegagalan itu dan mencoba menang.

baca juga : siapakah aku sebenarnya? Aku adalah kamu atau aku adalah mereka?

Berbicara tentang kegagalan, mendadak aku teringat Thomas Alva Edison. Tahukan? Exactly, Edison adalah ilmuwan dengan penemuan-penemuan besar salah satunya lampu pijar. Iya, lampu yang saat ini menerangi rumah mu dimalam hari, bukan ‘dia’ yang kamu anggap sebagai cahaya dalam hidupmu saat kamu berada digelapan. Eits, apa sihh. Kok out of topic. Heheheh

Edison dikenal dengan anak idiot oleh beberapa orang, bahkan gurunya pun juga mengeluarkan dia dari sekolah. Dengan kegemaranya dalam hal praktikum, Edison hampir membunuh temanya karena percobaan praktikum. Selain itu, Edison sudah gagal 9.998 kali dalam menciptakan lampu pijar. Bagaimana dengan percobaan yang lain? Tentu saja Edison juga sering mengalami kegagalan, tapi hebatnya Edison tidak pernah berhenti untuk terus mencoba lagi dan lagi. Hebat, bukan?

Tapi karena kita sedang tidak membahas kisah hidup Edison, jadi langsung ke Topik ya, yaitu kegagalan.

Dari kamu sendiri, apa arti kegagalan yang sebenarnya?

Apakah putus termasuk kegagalan?

Apakah tidak memiliki pekerjaan termasuk kegagalan?

Apakah ditolak Universitas termasuk kegagalan?


Sejatinya definisi kegagalan itu berbeda-beda setiap orang, disesuaikan dengan cara berfikirnya. Pikiran yang positif akan menganggap kegagalan tersebut sebagai tantangan, sedangkan pikiran yang negative menganggap kegagalan adalah kesialan.

Proses berfikir yang baik, karena adanya kebiasaan yang baik pula. Untuk itu pupuk pemikiran yang baik, agar kamu semakin siap dengan kejadian-kejadian di masa mendatang.

baca juga : Larangan dan Title orang tua

Kadang kala kegagalan datang dengan permisi terlebih dahulu, dalam artian kita tahu bahwa benih-benih kegagalan sudah mulai tumbuh dalam perjalanan untuk mencapai tujuan. Untuk itu kamu tidak perlu mencari pestisida atau bom untuk memusnahkan benih itu. Cukup baca situasi, bagaimana caranya agar kamu bisa mengalahkan kegagalan itu. Mungkin akan sedikit sulit dipahami, ya? Berikut aku berikan ilustrasi:

Andi siswa dari SMA yang ada di pelosok desa, tapi mimpinya untuk menjadi seorang hakim sudah dipupuk sejak kecil. Selain itu, dia juga sangat mendambakan universitas terbaik di Indonesia. Namun demiakian, dia tidak punya cukup prestasi untuk kemungkinan bahwa dia lolos. Bagi orang lain, ketika mendengar mimpi itu mereka akan menganggap bahwa Andi akan gagal. Ketidakmungkinan bersaing dengan siswa dari kota yang notabennya berprestasi, juga bisa masuk universitas terbaik membuat Andi harus mencari jalan keluar.

Dari ilustrasi singkat diatas, sudahkah mendapat jawaban apa yang akan dilakukan Andi?

Andi cukup tahu jika dia akan gagal karena prestasinya yang tidak bisa disamakan dengan anak kota. Disini kita perlu membaca situasi, bahwa mimpi Andi adalah menjadi seorang hakim, dengan kata lain dia juga harus kuliah di jurusan Hukum. Pilihan pertama Andi harus tetap mendaftar di universitas dengan juirusan impianya. Sedangkan pilihan kedua, Andi harus mencari universitas lain dengan jurusan sesuai impian. Andi harus tetap menjadi seorang hakim sesuai dengan mimpinya, meskipun dia tidak bisa berada di universitas terbaik, bukankah tidak begitu buruk menjadi ikan yang besar di kolam yang kecil?

Begitulah kegagalan memupuk kita untuk berpikir positif, agar ada jalan keluar yang masih bisa dilalui. Sama halnya dengan Andi, bagaimana jika Andi berpikir negative?

Mungkin Andi sudah mengalami down syndrome, dimana dia kesulitan untuk bangkit dari kegagalan karena tidak mencoba untuk menenangkan pikiranya terlebih dahulu.

Apakah kamu takut gagal?

Apakah kamu takut merugi dalam kegagalan itu?

baca juga : Apakah aku hanya pemimpi?

Jika masih ada pikiran seperti itu, tolong segera singkirkan. Kegagalan berawal dari ketidak-percayaan terhadap individu masing-masing. Jika kamu takut melangkah karena terbayang-bayang ‘gagal’, sudah bisa dipastikan kamu akan gagal sebelum melangkah. Berbeda dengan pikiran ‘yang penting aku maju dulu, gagal urusan belakangan’ itu akan membentuk mental yang kuat dalam dirimu. Secara tidak langsung, kamu sudah membangun benteng untukmu melangkah.

So, masihkah ragu untuk mencoba? Masih takut akan kegagagalan?

Mari kita bersama mewujudkan ketidakmungkinan menjadi mungkin, keep spirit^_^

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TPA Pakusari - Tempat Mencari Rasa Syukur

Kali pertama aku mengunjungi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari. Pusat pembuangan sampah di kabupaten jember. Dari jarak jauh tentu saja sudah tercium bau menyengat sampah, aku kira tempat itu bakal sangat kotor dan tidak terurus. Ternyata setelah melewati pintu masuk, di halaman utama sangat bersih, ada beberapa tanaman bunga maupun pohon juga tak lupa berbagai hiasan yang terbuat dari botol bekas. Sebelum masuk ke lokasi gunungan sampah, kami--aku dan kedua temenku meminta ijin kepada pengelola TPA. Cukup lama berdiskusi akhirnya kami diberi izin untuk masuk sekaligus mengambil dokumentasi. Aku sangat exited menelusuri TPA itu, mungkin memang sedikit terganggu dengan bau sampah yang menyengat. Tapi saat itu masih dalam keadaan pandemi. Sehingga tidak terlalu banyak orang serta kami mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker berlapis. Yaps, bau sampah tidak terlalu menusuk hidungku jadi aman sih. Doc. Pribadi Jar

New Year and New Post

2021. Tahun lalu banyak sekali yang berharap, “Semoga tahun depan pandemi segera berakhir.” Dan ternyata hingga saat ini pandemi belum berakhir, sekolah masih secara daring, penerapan social distancing juga masih diberlakukan bahkan dari kabar terbaru mudik juga dilarang. Meskipun demikian, vaksinasi di Indonesia sudah berjalan sejak bulan Januari lalu. Hanya saja memang butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pemberian vaksin ini. Well, Apa Kabar? Bagaimanai tahun 2021 setalah hampir 4 bulan? Sudah siapkah menjalani Ramadhan? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja ya. Banyak banget sebenarnya pertanyaan yang ingin saya ajukan, tapi lain kali saja. 1 Januari lalu, tidak ada yang bisa saya ceritakan. Di awal tahun yang seharunya penuh perayaan, tahun ini memang beda banget. Segelintir orang yang masih merayakan tahun baru, misal saja tetangga depan rumah yang mengundang teman-temannya untuk sekedar mengadakan pesta kecil. Tidak ada lagi kembang api bersahutan di setia

KKN DESA ROWOINDAH

 KKN DI DESA YANG JARAKNYA 1 JAM DARI JANTUNG KOTA JEMBER 1 september lalu saya memulai magang atau sebut saja KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Rowoindah Kabupaten Jember. Magang selama satu bulan dengan fokus utama kami membuat 5 program diantaranya pengambilan data, pelatihan kader posyandu, penyuluhan ibu hamil, penyuluhan balita, demo masak, dan rumah binaan. Saya kira kami hanya menjalankan magang untuk menggugurkan tanggung jawab sebagai mahasiswa, namun saya menyikapi 1 bulan tersebut sebagai kegiatan mempelajari arti kehidupan. Sangat berlebihan, bukan? Tidak, karena ketika saya baru datang di desa tersebut rasanya biasa saja. Seperti halnya desa lain yang warga desanya ramah dan welcome terhadap pendatang baru. Akan tetapi, setelah pengambilan data yang dilakukan selama 2 hari saya terus terusan merenung. Apa yang saya lihat di awal ternya tidak sesuai dengan keadaan warga desa. Semakin kami menelusuri Desa Rowoindah untuk mencari data kami semakin belajar banyak hal