Langsung ke konten utama

Apakah aku hanya pemimpi?

Apakah kamu pernah merasakan sepi?

Tenang saja, aku juga pernah.

Apakah kamu pernah merasakan sendiri?

Tenang saja, aku setiap hari sendiri.

Apakah kamu pernah merasakan hanya menjadi sang pemimpi?

Kalau ini, aku belum bisa menjawab.


Sang Pemimpi
 

Manusia dibekali pikiran dan hati nurani oleh sang pencipta, juga dibekali takdir yang tidak bisa diubah. Tapi taukah kamu? Tentang mimpi. Tuhan tidak pernah merusak mimpimu, apalagi menghalangi mimpimu. Mungkin kamu merasa bahwa kamu hanya menjadi “sang pemimpi”, seseorang yang hanya bisa berangan-angan tanpa mendapatkan apa yang diinginkan. Itu tidak benar! Banyak kok yang sepertimu; temanku , sahabatku, tetanggaku, bahkan adik ku yang masih tk pun juga seperti itu. Tanpa mimpi kita tidak akan punya tujuan. Tidak punya arah. Hidup hanya begitu saja. Tapi ketika kamu punya mimpi, kamu akan terus melaju dengan kecepatan cahaya, berenang melawan arus. Bukankah menyenangkan punya mimpi? (waahh maaf, aku menggunakan kalimat hiperbola hahaha)

Yup! Tapi jangan lupa tentang hukum yang sudah mendarah daging di kehidupan, yaitu pro dan kontra. Sebagian orang juga akan tertawa jika berbicara tentang mimpi. Atau mungkin mentertawai kita yang punya mimpi besar. Menganggap mimpi itu hanya seperti  pelaku comedian (lelucon belaka). Tenang saja, tugasmu bukan hanya menjadi pendengar yang baik kok, kamu boleh bahkan wajib mengabaikan mereka. Fokus saja pada apa yang akan kamu capai, biarkan bebatuan melebur dengan sendirinya. Mimpimu itu  tidak membuat orang disekitarmu rugi kan? Jadi jangan pernah ragu tentang mimpi yang pernah kamu ciptakan. Disini, kamu hanya perlu pembuktian. Buktikan kepada mereka yang sempat tertawa, bahwa kamu bukan mereka. Bahwa kamu bisa. Bahwa kamu pemilik mimpimu sendiri.

Quotes Ali bin Abi Thalib

Angin tidak berhembus untuk menggoyahkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya, begitulah kata Ali bin Abi Thalib. Anggap saja orang yang mentertawakan mimpimu seperti angin. Abaikan saja! Adakalanya angin juga diam ketika tak ada ujung pohon yang mampu digoyahkan.

Dalam dunia yang penuh drama ini, kamu harus bisa menciptakan drama dalam hidupmu. Disini peranmu sangat penting, kamu harus pandai sebagai sutradara, pemain juga figuran. Anggap saja dalam menggapai mimpimu kamu sedang bermain di panggung seorang diri, lalu saat impian itu memelukmu. Undanglah penonton untuk menyaksikanya.  Biarkan mereka kembali tertawa seperti saat itu, mentertawai dirinya sendiri.

Tetap semangat mengejar mimpimu ya, jangan kalah dengan Arai dan Ikal (Novel Edensor by Andrea Hirata).  Meskipun sekarang kamu tidak berjalan di jalan yang kamu inginkan, anggap saja itu perjalanan gratis yang Tuhan berikan. Lalui saja, suatu saat kamu akan kembali ke jalanmu dengan sendirinya. Lakukanlah apa yang menurutmu baik dan benar.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TPA Pakusari - Tempat Mencari Rasa Syukur

Kali pertama aku mengunjungi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari. Pusat pembuangan sampah di kabupaten jember. Dari jarak jauh tentu saja sudah tercium bau menyengat sampah, aku kira tempat itu bakal sangat kotor dan tidak terurus. Ternyata setelah melewati pintu masuk, di halaman utama sangat bersih, ada beberapa tanaman bunga maupun pohon juga tak lupa berbagai hiasan yang terbuat dari botol bekas. Sebelum masuk ke lokasi gunungan sampah, kami--aku dan kedua temenku meminta ijin kepada pengelola TPA. Cukup lama berdiskusi akhirnya kami diberi izin untuk masuk sekaligus mengambil dokumentasi. Aku sangat exited menelusuri TPA itu, mungkin memang sedikit terganggu dengan bau sampah yang menyengat. Tapi saat itu masih dalam keadaan pandemi. Sehingga tidak terlalu banyak orang serta kami mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker berlapis. Yaps, bau sampah tidak terlalu menusuk hidungku jadi aman sih. Doc. Pribadi Jar

New Year and New Post

2021. Tahun lalu banyak sekali yang berharap, “Semoga tahun depan pandemi segera berakhir.” Dan ternyata hingga saat ini pandemi belum berakhir, sekolah masih secara daring, penerapan social distancing juga masih diberlakukan bahkan dari kabar terbaru mudik juga dilarang. Meskipun demikian, vaksinasi di Indonesia sudah berjalan sejak bulan Januari lalu. Hanya saja memang butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pemberian vaksin ini. Well, Apa Kabar? Bagaimanai tahun 2021 setalah hampir 4 bulan? Sudah siapkah menjalani Ramadhan? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja ya. Banyak banget sebenarnya pertanyaan yang ingin saya ajukan, tapi lain kali saja. 1 Januari lalu, tidak ada yang bisa saya ceritakan. Di awal tahun yang seharunya penuh perayaan, tahun ini memang beda banget. Segelintir orang yang masih merayakan tahun baru, misal saja tetangga depan rumah yang mengundang teman-temannya untuk sekedar mengadakan pesta kecil. Tidak ada lagi kembang api bersahutan di setia