Langsung ke konten utama

Postingan

KKN DESA ROWOINDAH

 KKN DI DESA YANG JARAKNYA 1 JAM DARI JANTUNG KOTA JEMBER 1 september lalu saya memulai magang atau sebut saja KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Rowoindah Kabupaten Jember. Magang selama satu bulan dengan fokus utama kami membuat 5 program diantaranya pengambilan data, pelatihan kader posyandu, penyuluhan ibu hamil, penyuluhan balita, demo masak, dan rumah binaan. Saya kira kami hanya menjalankan magang untuk menggugurkan tanggung jawab sebagai mahasiswa, namun saya menyikapi 1 bulan tersebut sebagai kegiatan mempelajari arti kehidupan. Sangat berlebihan, bukan? Tidak, karena ketika saya baru datang di desa tersebut rasanya biasa saja. Seperti halnya desa lain yang warga desanya ramah dan welcome terhadap pendatang baru. Akan tetapi, setelah pengambilan data yang dilakukan selama 2 hari saya terus terusan merenung. Apa yang saya lihat di awal ternya tidak sesuai dengan keadaan warga desa. Semakin kami menelusuri Desa Rowoindah untuk mencari data kami semakin belajar banyak hal

TRAUMA : PENYEMBUHAN ALAMI

Simak Penyembuhan Trauma Secara Alami “ From an existential perspective, emotional regulation reinforces safety, which moderates the anxiety caused by the trauma. Interventions that reduce death anxiety, existential anxiety, and interpersonal and intrapersonal isolation are powerful ways to enhance the client’s ability to move toward recovery and survivorhood. ”( Zyromski  et al , 2018) Sebenarnya untuk menghilangkan trauma bukan dari latar pendidikan, kebiasaan, obat atau orang lain. Kunci menyembuhkan trauma adalah dirimu sendiri. Seberapa kuat kamu bertahan dan melawan rasa trauma mu itulah penentu keberhasilan dari penyembuhan trauma. Jika dilihat dari bidang keilmuan ku sebagai anak kesehatan,  terasa sulit mendiagnosa penyebab trauma atau bahkan memberikan resep untuk penyembuhan trauma. Karena pada dasarnya trauma itu lahir dari pikiran kita sendiri, untuk itu yang dapat menyembuhkan trauma ya pikiran orang itu sendiri. Selain dari pikiran, rasa trauma dapat berangsur semb

TRAUMA : SINI AKU KASIH TAU

  “Jika aku menyerah, apakah artinya aku pecundang?” Aku menoleh kearah suara itu, terdengar serak dan putus asa. Pada waktu itu aku duduk di pinggir lapangan, tepatnya di bawah pohon sambil menunggu latihan PBB di mulai lagi. Iya, waktu itu aku sedang mengikuti PKKMB a.k.a Ospek di kampusku, tahun 2019 silam. Tapi ingatan itu masih terlihat jelas serta kalimat yang selama ini sering mendengung di-entah bagian mana kepalaku. Beberapa menit kami hanyut dalam obrolan mendalam, tentunya tanpa ada yang saling memperkanalkan diri. Aku juga bercerita, tentang diriku yang tidak diterima di kampus bahkan jurusan impian ku. Sedangkan dia, ternyata beban hidupnya jauh lebih berat dari pada aku. 3 kali gagal dalam tes Akmil, dan saat ini terpaksa melanjutkan kuliah dulu sambil menunggu test selanjutnya. Dia yang seharusnya angkatan 2017, saat itu masih menjadi mahasiswa angkatan 2019. Tapi, untuk mengikuti kehendak keluarganya agar menyandang gelar ’anak berbakti’ membuatnya terlihat tertek

TPA Pakusari - Tempat Mencari Rasa Syukur

Kali pertama aku mengunjungi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari. Pusat pembuangan sampah di kabupaten jember. Dari jarak jauh tentu saja sudah tercium bau menyengat sampah, aku kira tempat itu bakal sangat kotor dan tidak terurus. Ternyata setelah melewati pintu masuk, di halaman utama sangat bersih, ada beberapa tanaman bunga maupun pohon juga tak lupa berbagai hiasan yang terbuat dari botol bekas. Sebelum masuk ke lokasi gunungan sampah, kami--aku dan kedua temenku meminta ijin kepada pengelola TPA. Cukup lama berdiskusi akhirnya kami diberi izin untuk masuk sekaligus mengambil dokumentasi. Aku sangat exited menelusuri TPA itu, mungkin memang sedikit terganggu dengan bau sampah yang menyengat. Tapi saat itu masih dalam keadaan pandemi. Sehingga tidak terlalu banyak orang serta kami mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker berlapis. Yaps, bau sampah tidak terlalu menusuk hidungku jadi aman sih. Doc. Pribadi Jar

Hallo, I am Back

  Halo halloo Setelah vakum berapa tahun, aku kembali lagi dengan semangat baru. Cmiiw, semoga benar ya dengan semangat baru dan konten tulisan baru. Beberapa tulisan yang aku buat sesuai dengan yang aku inginkan. Semua tulisan itu lahir dari perasaaan dan otak ku. Yaa, aku suka menulis bebas, apa yang aku pikirkan itulah nanti yang aku tuliskan. Tulisan di blog pure karya yang aku buat. Bukan lagi soal cerpen atau puisi karena sudah banyak hal yang aku pikirkan dan harus dituangkan sebelum isi kepala ku meledak. Aku berharap kalian have fun ya bacanya dan semoga tidak salah persepsi dengan cara berfikirku. Terimakasih sudah membaca tulisan di blog ini. Semoga bermanfaat buat kalian ya.

New Year and New Post

2021. Tahun lalu banyak sekali yang berharap, “Semoga tahun depan pandemi segera berakhir.” Dan ternyata hingga saat ini pandemi belum berakhir, sekolah masih secara daring, penerapan social distancing juga masih diberlakukan bahkan dari kabar terbaru mudik juga dilarang. Meskipun demikian, vaksinasi di Indonesia sudah berjalan sejak bulan Januari lalu. Hanya saja memang butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pemberian vaksin ini. Well, Apa Kabar? Bagaimanai tahun 2021 setalah hampir 4 bulan? Sudah siapkah menjalani Ramadhan? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja ya. Banyak banget sebenarnya pertanyaan yang ingin saya ajukan, tapi lain kali saja. 1 Januari lalu, tidak ada yang bisa saya ceritakan. Di awal tahun yang seharunya penuh perayaan, tahun ini memang beda banget. Segelintir orang yang masih merayakan tahun baru, misal saja tetangga depan rumah yang mengundang teman-temannya untuk sekedar mengadakan pesta kecil. Tidak ada lagi kembang api bersahutan di setia

ON LIBRARY

  Perpustakaan selalu menjadi tempat terbaik bagi saya sejak kecil. Tempat paling sepi, sunyi, nyaman dan menenangkan. Ya, karena saya tidak suka keramaian. Sejak SD saya pikir bahwa saya tidak punya peristiwa yang menggemaskan ketika berada di perpustakaan, ya hanya gitu-gitu aja. Datang ke perpus ngambil buku lalu tidur. Datang ke perpus ngambil TTS lalu ngisi sok pintar, nyatanya saya enggak tahu tuh system TTS. Hahaha Tapi entah ada angin dari mana, siang ini angin menyeret saya ke masa lalu. Saat peristiwa konyol terjadi. Yaps, peristiwa itu berlatar di perpustakaan. BERAWAL DARI KEBISINGAN Saat itu jam 1 siang, saya ke kampus dengan tergesa-gesa. Maklum tidur siang kebablasan , jadinya ya telat. Sesampainya di kampus, sebelum naik lift saya cek notif ponsel yang ramai banget dan ternyata kelas hari ini pindah jam karena dosen masih rapat jurusan. Ahh, benar-benar menyebalkan. Inginku mengumpat, tapi takut dosa. Jadinya pasrah saja. Kondisi yang masih setengah mengantu