Langsung ke konten utama

TRAUMA : PENYEMBUHAN ALAMI

Simak Penyembuhan Trauma Secara Alami

From an existential perspective, emotional regulation reinforces safety, which moderates the anxiety caused by the trauma. Interventions that reduce death anxiety, existential anxiety, and interpersonal and intrapersonal isolation are powerful ways to enhance the client’s ability to move toward recovery and survivorhood.”( Zyromski et al, 2018)

Sebenarnya untuk menghilangkan trauma bukan dari latar pendidikan, kebiasaan, obat atau orang lain. Kunci menyembuhkan trauma adalah dirimu sendiri. Seberapa kuat kamu bertahan dan melawan rasa trauma mu itulah penentu keberhasilan dari penyembuhan trauma.

Jika dilihat dari bidang keilmuan ku sebagai anak kesehatan,  terasa sulit mendiagnosa penyebab trauma atau bahkan memberikan resep untuk penyembuhan trauma. Karena pada dasarnya trauma itu lahir dari pikiran kita sendiri, untuk itu yang dapat menyembuhkan trauma ya pikiran orang itu sendiri.

Selain dari pikiran, rasa trauma dapat berangsur sembuh ketika kita mendekatkan diri ke Tuhan. Sebenarnya bukan rahasia umum apabila proses spiritual mempengaruhi segala permasalahan manusia.

Tapi dari kaca mata penglihatan ku, meskipun manusia sadar bahwa harus mendekatkan diri ke Tuhan tetap saja adakalanya mereka ingkar dengan pengetahuan itu.

Tetap merasa sendiri dan diselimuti ketakutan. Well, harus banget dipaksa untuk mendekatkan diri ke Tuhan bisa melalui ibadah atau hal lainya.

Support system juga sangat mempengaruhi proses penyembuhan trauma. Sebagai makhluk sosial sendiri kita semua sadar bahwa tetap membutuhkan manusia lainya. Begitu pula saat merasa trauma, sangat dibutuhkan sekali sosok yang mendukung kita.

Support system bisa dari keluarga, teman atau pasangan yang terpenting mereka tahu permasalahan yang sedang dihadapi dan selalu mendukung mu dalam keadaan apapun.

Begitulah cara menyembuhkan trauma dari kejadian yang menyeramkan. Aku menyebutnya seram karena kejadian itu bisa melekat, memberikan dampak negative bagi keberlangsungan hidupmu.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TPA Pakusari - Tempat Mencari Rasa Syukur

Kali pertama aku mengunjungi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari. Pusat pembuangan sampah di kabupaten jember. Dari jarak jauh tentu saja sudah tercium bau menyengat sampah, aku kira tempat itu bakal sangat kotor dan tidak terurus. Ternyata setelah melewati pintu masuk, di halaman utama sangat bersih, ada beberapa tanaman bunga maupun pohon juga tak lupa berbagai hiasan yang terbuat dari botol bekas. Sebelum masuk ke lokasi gunungan sampah, kami--aku dan kedua temenku meminta ijin kepada pengelola TPA. Cukup lama berdiskusi akhirnya kami diberi izin untuk masuk sekaligus mengambil dokumentasi. Aku sangat exited menelusuri TPA itu, mungkin memang sedikit terganggu dengan bau sampah yang menyengat. Tapi saat itu masih dalam keadaan pandemi. Sehingga tidak terlalu banyak orang serta kami mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker berlapis. Yaps, bau sampah tidak terlalu menusuk hidungku jadi aman sih. Doc. Pribadi Jar

New Year and New Post

2021. Tahun lalu banyak sekali yang berharap, “Semoga tahun depan pandemi segera berakhir.” Dan ternyata hingga saat ini pandemi belum berakhir, sekolah masih secara daring, penerapan social distancing juga masih diberlakukan bahkan dari kabar terbaru mudik juga dilarang. Meskipun demikian, vaksinasi di Indonesia sudah berjalan sejak bulan Januari lalu. Hanya saja memang butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pemberian vaksin ini. Well, Apa Kabar? Bagaimanai tahun 2021 setalah hampir 4 bulan? Sudah siapkah menjalani Ramadhan? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja ya. Banyak banget sebenarnya pertanyaan yang ingin saya ajukan, tapi lain kali saja. 1 Januari lalu, tidak ada yang bisa saya ceritakan. Di awal tahun yang seharunya penuh perayaan, tahun ini memang beda banget. Segelintir orang yang masih merayakan tahun baru, misal saja tetangga depan rumah yang mengundang teman-temannya untuk sekedar mengadakan pesta kecil. Tidak ada lagi kembang api bersahutan di setia

KKN DESA ROWOINDAH

 KKN DI DESA YANG JARAKNYA 1 JAM DARI JANTUNG KOTA JEMBER 1 september lalu saya memulai magang atau sebut saja KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Rowoindah Kabupaten Jember. Magang selama satu bulan dengan fokus utama kami membuat 5 program diantaranya pengambilan data, pelatihan kader posyandu, penyuluhan ibu hamil, penyuluhan balita, demo masak, dan rumah binaan. Saya kira kami hanya menjalankan magang untuk menggugurkan tanggung jawab sebagai mahasiswa, namun saya menyikapi 1 bulan tersebut sebagai kegiatan mempelajari arti kehidupan. Sangat berlebihan, bukan? Tidak, karena ketika saya baru datang di desa tersebut rasanya biasa saja. Seperti halnya desa lain yang warga desanya ramah dan welcome terhadap pendatang baru. Akan tetapi, setelah pengambilan data yang dilakukan selama 2 hari saya terus terusan merenung. Apa yang saya lihat di awal ternya tidak sesuai dengan keadaan warga desa. Semakin kami menelusuri Desa Rowoindah untuk mencari data kami semakin belajar banyak hal