“Jika aku menyerah, apakah
artinya aku pecundang?”
Aku menoleh
kearah suara itu, terdengar serak dan putus asa. Pada waktu itu aku duduk di
pinggir lapangan, tepatnya di bawah pohon sambil menunggu latihan PBB di mulai
lagi. Iya, waktu itu aku sedang mengikuti PKKMB a.k.a Ospek di kampusku, tahun
2019 silam. Tapi ingatan itu masih terlihat jelas serta kalimat yang selama ini
sering mendengung di-entah bagian mana kepalaku.
Beberapa menit
kami hanyut dalam obrolan mendalam, tentunya tanpa ada yang saling
memperkanalkan diri. Aku juga bercerita, tentang diriku yang tidak diterima di
kampus bahkan jurusan impian ku. Sedangkan dia, ternyata beban hidupnya jauh
lebih berat dari pada aku. 3 kali gagal dalam tes Akmil, dan saat ini terpaksa
melanjutkan kuliah dulu sambil menunggu test selanjutnya. Dia yang seharusnya
angkatan 2017, saat itu masih menjadi mahasiswa angkatan 2019.
Tapi, untuk
mengikuti kehendak keluarganya agar menyandang gelar ’anak berbakti’ membuatnya
terlihat tertekan.
“Aku trauma
untuk melanjutkan mimpiku bahkan mimpi orang tuaku.”
Kalimat sebagai
penutup untuk obrolan siang itu, hingga aku tidak tau siapa dan dimana dia
sekarang.
Trauma merupakan
keadaan gangguan psikologis karena mengalami tekanan terus menerus baik dari
lingkungan sekitarnya maupun kejadian yang pernah dialami.
Menurut American Psychiatric Association,(2000, p. 467) ada beberapa definisi dari trauma diantaranya :
- Trauma didefinisikan sebagai nyeri yang dialami oleh seseorang yang mempengaruhi psikologis dan fisik sehingga membawa dampak kepada kehidupan seperti menurunnya tingkat produktivitas dan aktivitas keseharian.
- Trauma terjadi karena peristiwa pahit apakah fisik atau mental yang menyebabkan kerusakan langsung ke tubuh atau kejutan pada pikiran
- Trauma terjadi karena ada kekhawatiran yang ekstrim atau kekhawatiran yang trauma oleh efek fisik dan psikologis yang dapat menyebabkan gangguan emosi yang dipicu oleh peristiwa pahit yang akut
- Trauma adalah peningkatan gejala tekanan (stress) yang menyebabkan gangguan emosi kepada anak atau siswa sekolah akan menyebabkan perubahan perilaku, perubahan emosi dan pemikiran.
- Trauma juga dikatakan sebagai cedera tubuh yang disebabkan oleh energi fisik dari luar seperti tembakan, kebakaran, kecelakaan, tikaman senjata tajam, luka akibat berkelahi, diperkosa, kelalaian teknologi dan sebagaianya.
Menulis artikel tentang trauma sebenarnya bukan iseng belaka. Selain karena cerita diatas, beberapa waktu lalu aku sendiri mengalami hal ini. Rasa takut mendominasi diriku untuk melakukan banyak hal hingga ngobrol saja aku tidak memiliki fokus seperti biasanya.
Well, trauma tetap bisa di sembuhkan asalkan kita mau dan siap. Bagaimana cara
menyembuhkan trauma, baca di artikel ini yaa.
Komentar
Posting Komentar