Langsung ke konten utama

Tetap belajar dengan trik 'Mengisi Gelas Kosong'

Apa definisi sukses menurut kamu?

Bagaimana cara agar kamu bisa sukses?

Tidak salah untuk menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban yang berbeda-beda. Pada dasarnya sukses diawali dari pembelajaran, entah belajar dalam bidang yang memang sedang digeluti atau bidang yang bukan passion nya. Belajar pula memilki definisi yang berbeda, tidak semua orang memilki cara belajar yang sama. Namun hal yang perlu diperhatikan saat belajar adalah ‘mengisi gelas kosong’, artinya ketika kamu sedang belajar usahakan kalau kamu memerlukan ilmu itu, tidak bersikap sombong karena sudah pernah belajar. Meskipun kamu pernah mempelajari suatu hal, tetap saja anggap bahwa kamu baru mengenal ilmu itu. Hal ini akan baik pada tingkat ingatanmu, dimana kamu akan semakin terasah dan terus mengingat ilmu yang sudah di pelajari.

foto by theroompublic

Dalam belajar penting sekali menerapkan ‘mengisi gelas kosong’ untuk memperoleh ilmu dengan baik. Ada juga kaitan mengisi gelas kosong dengan rasa bersyukur. Sebenarnya, banyak dari mereka yang terkadang kurang mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan tak bisa dipungkiri bahwa orang seperti itu juga sering  dikatakan  ‘manusia tidak tau bersyukur!’. Tidak masalah kok, jika kamu seperti itu, kurang bisa mensyukuri apa yang sudah kamu dapat dalam artian positif ya tentunya. Rasa kurang bersyukur membuat kita untuk terus bergerak dan tak mau kalah, dalam hal ini aku kaitkan dengan belajar. Kalau kamu tidak bersyukur dengan kecerdasan yang kamu miliki sekarang, berarti kamu harus membuka wawasan dengan cara belajar. Belajar tidak selalu membaca buku, tapi juga bisa belajar dari orang-orang sekitar, pengalaman, dan masa lalu. Intinya kamu harus terus belajar dengan mengandalkan teori ‘mengisi gelas kosong’.

baca juga : Apakah kamu takut gagal? Lalu, bagaimana kegagalan versi kamu?

Di era yang serba digital ini, tidak sulit untuk menjadi pembelajar. Kamu bisa belajar dari orang-oarang di dunia maya, entah itu usianya lebih muda atau tua. Sejatinya usia tidak bisa menjadi pembatas untuk belajar dan berusaha. Jika saat usia muda kamu hanya menjadi remaja yang tidak produktif, tidak seharusnya di usia tua juga tidak produktif, ya.

“Aku sudah tua, sulit sekali untuk belajar.”

Seringkali keluhan seperti itu terekam oleh indera pendengaranku, bahkan orang tuaku sendiri juga seperti itu. Tapi disini aku memiliki peran bukan hanya menjadi pendengar tetapi juga penggerak. Aku berusaha membantu orang tua untuk lebih produktif dan belajar tentang ilmu yang belum ada di usia remaja mereka. Tidak terlambat, kok. Kamu hanya perlu berlatih berkali-kali, coba belajar dengan mengulang 3 kali, jika masih sulit mengingat. Belajar lagi dengan mengulang sepuluh kali.

baca juga : Larangan dan Title orang tua

Usia tua ataupun usia muda tidak ada yang membedakan dalam ranah pengetahuan. Kita semua sama, hidup untuk belajar dan belajar untuk hidup. Terpenting jangan pernah menyepelekan ilmu yang akan kamu dapat, meskipun kamu pernah mempelajarinya.

Tetap semangat untuk mengisi gelas kosong, agar air tetap ada dan agar air tidak tumpah ya. Gamsahamnida^_^

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ON LIBRARY

  Perpustakaan selalu menjadi tempat terbaik bagi saya sejak kecil. Tempat paling sepi, sunyi, nyaman dan menenangkan. Ya, karena saya tidak suka keramaian. Sejak SD saya pikir bahwa saya tidak punya peristiwa yang menggemaskan ketika berada di perpustakaan, ya hanya gitu-gitu aja. Datang ke perpus ngambil buku lalu tidur. Datang ke perpus ngambil TTS lalu ngisi sok pintar, nyatanya saya enggak tahu tuh system TTS. Hahaha Tapi entah ada angin dari mana, siang ini angin menyeret saya ke masa lalu. Saat peristiwa konyol terjadi. Yaps, peristiwa itu berlatar di perpustakaan. BERAWAL DARI KEBISINGAN Saat itu jam 1 siang, saya ke kampus dengan tergesa-gesa. Maklum tidur siang kebablasan , jadinya ya telat. Sesampainya di kampus, sebelum naik lift saya cek notif ponsel yang ramai banget dan ternyata kelas hari ini pindah jam karena dosen masih rapat jurusan. Ahh, benar-benar menyebalkan. Inginku mengumpat, tapi takut dosa. Jadinya pasrah saja. Kondisi yang masih setengah meng...

Ragu Masak Karena Takut Salah Resep? Kunjungi Rinaresep.com

Ragu Masak Karena Takut Salah Resep? Yuk Kunjungi Rinaresep.com - Resep makanan  menjadi salah satu kebutuhan bagi beberapa orang yang belum lihai memasak. Seperti saya contohnya. Sedikit cerita, sebagai mahasiswi ilmu gizi, sudah biasa dengan kegiatan masak memasak. Namun, saya sendiri nol dalam hal dapur. Karena adanya pandemi ini membuat kegiatan kampus dilakukan secara daring, salah satunya praktikum. Seperti pukulan besar karena saya disuruh praktikum sendiri dirumah, lalu hasilnya dalam bentuk foto dan laporan. Saat itu, kegalauan mendesakku. Kuota nipis untuk membuka you tube, sedangkan wifi tetangga sudah di putus (miris banget deh hidup mahasiswa ginian) Baiklah, jalan satu-satunya cari referensi di web dan taraaaa. Saya menemukan salah satu situs website yang, Masya Allah kenapa baru nemu sekarang coba. Ya! Rinaresep.com merupakan web yang seharusnya sudah digunakan sebagai referensi semua orang. Tampilan kekinian dengan foto-foto makanan yang menggugah selera untuk dibu...

TPA Pakusari - Tempat Mencari Rasa Syukur

Kali pertama aku mengunjungi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari. Pusat pembuangan sampah di kabupaten jember. Dari jarak jauh tentu saja sudah tercium bau menyengat sampah, aku kira tempat itu bakal sangat kotor dan tidak terurus. Ternyata setelah melewati pintu masuk, di halaman utama sangat bersih, ada beberapa tanaman bunga maupun pohon juga tak lupa berbagai hiasan yang terbuat dari botol bekas. Sebelum masuk ke lokasi gunungan sampah, kami--aku dan kedua temenku meminta ijin kepada pengelola TPA. Cukup lama berdiskusi akhirnya kami diberi izin untuk masuk sekaligus mengambil dokumentasi. Aku sangat exited menelusuri TPA itu, mungkin memang sedikit terganggu dengan bau sampah yang menyengat. Tapi saat itu masih dalam keadaan pandemi. Sehingga tidak terlalu banyak orang serta kami mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker berlapis. Yaps, bau sampah tidak terlalu menusuk hidungku jadi aman sih. Doc. Pribadi Jar...